KARAKTER MANUSIA TERGANTUNG KEPADA HATINYA

 OLEH : Dr. KH Irfan Aziz, M.Ag

Pengasuh Pondok Pesantren Al Hayatul Islamiyah Kota Malang

مَااسْتُوْدِعَ فِى غَيْبِ السَّرَائِرَ ظَهَرَ

فِى شَهَادَةِ الظَّوَاهِرِ

“Apa saja yang tersimpan di dalam kegaiban rahasia hati, bekasnya akan tampak dalam dunia nyata”.

Apa saja yang ditampakkan dan ditampilkan oleh seseorang itu adalah cerminan atau gambaran keadaan yang tersembunyi. Bagi hamba yang ma’rifatullah dapat menangkap simbol-simbol rahasia seseorang melalui sorot matanya, maka tidak heran bila  seorang alim yang bertingkat ma’rifatullah sebelum tamunya bercerita tentang sesuatu, sang alim sudah mendahului tentang apa yang akan di ceritakan oleh tamunya, karena dengan nur ma’rifatullah sorot mata menjadi tembus pandang pada sesuatu yang dirahasiakan.

 “Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati”. (QS.Al-Mukmin:19)

Itulah keadaan sebenarnya dari orang yang sampai ketingkat ma’rifatullah, lahir batinnya sama. Pada wajah arifin dapat dilihat semua yang tersimpan dalam kalbunya. Wajah yang bersih bercahaya menunjukkan pula kalbu yang bersih dan bercahaya.

Abi Hafs (tergolong shalihin) beliau mengatakan:  “Kebagusan adab lahir itu adalah warna kebagusan adab batin”. Nabi Muhammad bersabda: “Kalau khusyuk hati seseorang, maka akan khusyuk pula anggota badannya”.

Ayyuhal Akhwan wal Akhawat Rahimakumullah.

Sifat dan tabiat manusia tidak semuanya baik. Apabila yang nampak pada lahirnya jelek, maka demikian juga gambaran batinnya alias hatinya juga jelek.

Misalnya, kaum kafir, musyrik dan munafiq dapat dipastikan perbuatannya kasar, jelek, suka mengganggu ketenangan dan suka mengkhianati kawan seperjuangan, suka bermuka masam dan tidak menyenangkan. Perilaku mereka dapat kita saksikan dengan mata kepala. Jadi jelaslah apa yang dirahasiakan pada batinnya dapat kita saksikan pada perbuatan lahirnya.

Saudara…!!! Akan nampak jelas lagi bila kita  dalami perbuatan orang-orang kafir, Firman Allah di dalam surat Az-Zumar ayat 45 :

 “Dan apabila nama Allah saja di sebut kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat. Dan apabila nama sesembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati”.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Tindakan nyata orang yang berhati jelek dapat terbaca oleh orang yang berma’rifatullah, bahkan karena Nur Allah dan atas Izin-Nya pula mata hati para arifin dapat membaca yang rahasia dan yang di rahasiakan oleh orang lain, karena penutup mata batinnya telah dibuka, sehingga bisa tajam, menembus mata dhohirnya. Allah berfirman di dalam surat Qaaf ayat 22 :

 “Maka kami singkapkan dari padamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatan mu pada hari itu amat tajam”.

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah,

Hidup di dunia penuh sandiwara, tampilan hidup dan perilaku kehidupan seseorang beraneka ragam bentuk dan jenisnya.

  1. Pertama, Tampilan yang mengedepankan kebaikan, ia selalu menyuguhkan kesopanan dan menyenangkan orang lain, tutur katanya selalu memanjakan telinga. Tegur sapanya selalu memanjakan orang lain, tetapi di balik itu semua tersimpan perasaan sesak, hatinya bergejolak, menggerutu dibalik lawan bicaranya, jadi tampilan nyata, tidak sesuai dengan isi hatinya itulah munafiq namanya. Firman Allah surat An-Nisa’ ayat 142 :

 “Sesungguhnya orang munafiq itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan orang munafiq Dan apabila mereka menjalankan sholat mereka menjalankan dengan malas, mereka pamer kepada manusia, dan tidaklah menyebut Allah kecuali hanya sedikit”.

  • Kedua, Tampilan orang yang selalu jelek tidak menyenangkan orang sepertinya, namun demikian tampilan tidak menyenangkan tersebut menurut penilaian orang, tetapi sebenarnya hatinya baik tidak sesuai antara tampilannya yang jelek dengan kebaikan hatinya yang baik, itulah contoh tampilan dokter, yang selalu memberi kepahitan (obat) tetapi di balik pahitnya obat itu ada harapan yang baik yaitu sehat.
  • Tampilan yang Ketiga, Adalah tampilan berakhlaqul karimah. Ketika keindahan tutur sapanya, perilaku hidup di hadapan orang lain seiring dengan gerak keindahan hatinya, enak di dengar tutur sapanya, indah perilakunya baik secara kasat mata atau perasaan sekalipun, itulah hasil buah ibadah dhohir yang telah menyatu ke dalam ibadah batin, yang tentunya luar dalamnya kompak menyejukkan hati. Itulah yang dimaksud oleh Syeikh Imam Ibnu Athaillah : “Apa saja yang tersimpan di dalam kegaiban rahasia hati, bekasnya akan tampak dalam dunia nyata”.

Semoga pembahasan ini bermanfaat. Amin Ya Rabbal Alamin…..

Tinggalkan komentar

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.