MTs Se Kota Malang- Pada hari Kamis, 31 Juli 2024, sebuah inisiatif terobosan pendidikan dilaksanakan di MTs Se Kota Malang untuk mengatasi permasalahan bullying di kalangan siswa. Kegiatan yang bertajuk “Meningkatkan Kompetensi Komunitas Teman Cerita Madrasah (Cermad) Melalui Pelatihan Penanganan Bullying Menggunakan Sinema Edukasi” berhasil mengumpulkan perhatian dari berbagai pihak terkait pendidikan.
Acara ini MTs Al-Hayatul Islamiyah mengirimkan salah satu ustadznya yaitu ust. Eka Wahyu Primanda S.Pd, seorang penggerak pendidikan yang peduli akan keamanan dan kesejahteraan siswa di sekolah. Tujuannya adalah untuk memberdayakan anggota Cermad agar mampu bertindak sebagai agen perubahan dalam menghentikan kejadian bullying di lingkungan sekolah.
Pelatihan yang Efektif
Sebanyak 28 peserta pendidik dari MTs Se Kota Malang dan 18 guru Bimbingan Konseling (BK) turut serta dalam kegiatan ini. Mereka menjalani sesi pelatihan intensif yang menggunakan metode sinema edukasi, yang terbukti sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang penanganan kasus bullying. Selain itu, pelatihan ini juga dianggap sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan ilmu dan kemampuan dalam pelayanan BK di sekolah.
Partisipasi Luas
Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh MTs Se Kota Malang, tetapi juga mendapat dukungan penuh dari berbagai MTs lainnya di Malang, termasuk MTsN 1 Kota Malang, MTsN 2 Kota Malang, MTs Qita, dan sejumlah MTs lainnya seperti MTs Surya Buana, MTs Hidayatul Mubtadiin, MTs Ma’arif NU, dan MTs Darul Quran. Kehadiran pengawas pendidikan dari Kota Malang, seperti Dra. Chusnul Chotimah, M.Ag, Dra. Firma Luluk Laalik, M.Pd.i, serta Drs. Farid Wadjidi Sjaifullah, M.Pd, menunjukkan dukungan yang kuat terhadap upaya-upaya perbaikan dalam lingkungan pendidikan.
Menjadi Agen Perubahan
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan anggota Cermad dapat menjadi garda terdepan dalam mengatasi bullying di sekolah-sekolah mereka. Langkah konkret ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis semata, tetapi juga pada pembentukan karakter dan keamanan psikologis siswa.
Dengan demikian, MTs Se Kota Malang telah menetapkan standar baru dalam pencegahan bullying melalui inisiatif yang berdampak luas ini. Semoga keberhasilan mereka menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung.